Tekanan darah rendah pada anak sering kali tidak menunjukkan gejala yang khas, namun kondisi jenis ini patut dicurigai bila si kecil sering merasa pusing dan cepat lelah segera setelah bermain atau melakukan aktivitas tertentu.
Pada anak-anak, hipotensi bisa menjadi kondisi yang berbahaya bila disertai adanya keluhan pusing dan lelah, lemas, mual atau muntah, pandangan menjadi kabur, atau bahkan pingsan.
Tekanan darah normal pada anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Pada anak-anak, tekanan darah normal dibedakan berdasarkan usianya, yakni:
Seorang anak dapat dikatakan mengalami tekanan darah rendah atau hipotensi ketika tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg. Untuk menentukan berapa nilai tekanan darah anak, diperlukan pemeriksaan tekanan darah menggunakan tensimeter khusus anak.
Penyebab Tekanan Darah Rendah pada Anak
Tekanan darah rendah pada anak tentunya dapat disebabkan oleh pelbagai faktor, seperti:
1. Kurangnya asupan cairan
Padatnya aktivitas anak sering membuatnya lupa untuk minum air. Kurangnya asupan cairan bisa menyebabkan si kecil mengalami dehidrasi dan memicu penurunan tekanan darah. Selain kurang minum, dehidrasi juga bisa disebabkan oleh diare, demam dan muntah terlalu banyak.
2. Kurangnya asupan nutrisi
Kekurangan asupan nutrisi seperti zat besi, vitamin B12 dan folat (vitamin B9), bisa menghambat tubuh dalam memproduksi sel darah merah dalam jumlah cukup. Padahal sel darah merah memiliki peranan penting untuk membawa hemoglobin ke seluruh tubuh.
Hemoglobin adalah protein dalam darah yang mengandung oksigen. Tanpa kandungan oksigen yang cukup di dalam darah, organ tubuh tidak mampu berfungsi dengan baik, sehingga tubuh akan mengalami anemia. Anemia pada anak bisa menyebabkan tekanan darah rendah.
3. Hipotensi Ortostatik
Ketika anak melakukan gerakan atau mengubah posisi tubuh dengan cepat semisal dari posisi duduk kemudian langsung berdiri atau sebaliknya, tekanan darah dapat turun secara mendadak.
Menurunnya tekanan darah akibat perubahan postur dan gerakan tubuh yang terlalu cepat ini disebut hipotensi ortostatik. Bila mengalami kondisi ini, si kecil mungkin akan merasa pusing selama beberapa detik hingga beberapa menit.
4. Kondisi udara yang panas
Tekanan darah rendah pada anak juga disebabkan oleh udara yang terlalu panas, terutama jika ia berada di lingkungan yang penuh sesak. Kondisi yang disebut heat stroke ini dapat terjadi ketika anak bermain atau berolahraga di luar rumah saat cuaca panas.
5. Kelainan pada kelenjar adrenal
Kelenjar adrenal adalah kelenjar kecil yang berada di atas ginjal. Meski kecil, kelenjar ini memiliki manfaat dan fungsi yang besar bagi tubuh.
Kelenjar ini menghasilkan hormon kortisol yakni hormon yang berperan untuk mengurangi risiko peradangan pada tubuh, meningkatkan gula darah, mengendalikan stres, menghasilkan energi dan mengatur tekanan darah. Jika kelenjar adrenal anak mengalami gangguan, maka tekanan darahnya juga akan terganggu.
6. Infeksi berat atau sepsis
Sepsis adalah komplikasi berbahaya yang disebabkan oleh penyakit infeksi. Kondisi ini dapat membuat tekanan darah turun drastis atau syok, sehingga menyebabkan kerusakan berbagai organ tubuh. Sepsis yang tidak segera tertangani bisa menyebabkan komplikasi fatal yang dapat merenggut nyawa.
7. Gangguan jantung
Gangguan jantung, seperti aritmia, gagal jantung dan penyakit jantung bawaan juga bisa menyebabkan tekanan darah rendah pada anak. Kondisi ini membuat darah tidak mengalir dengan lancar ke seluruh bagian tubuh. Akibatnya organ dan jaringan tubuh akan kekurangan oksigen. Kondisi ini dapat membuat anak lemas, mudah lelah dan sesak napas.
Nah dengan mengetahui penyebab tekanan darah rendah pada anak dan gejalanya, Moms bisa mewaspadai dan mendeteksi kondisi tersebut secara dini. Jika anak terlihat sangat lemas, pingsan, dan mengalami sesak napas, jantung berdebar, kejang atau tanda-tandan syok, segera bawalah ke IGD RSIA Stella Maris atau Dokter Spesialis Anak RSIA Stella Maris untuk mendapatkan penanganan sesegera mungkin.