Hamil di luar kandungan atau yang lazim disebut kehamilan ektopik adalah kondisi yang bisa berbahaya karena dapat menimbulkan terjadinya komplikasi berupa pendarahan. Demi mencegahnya, penting sekali untuk mengenali penyebab dan gejalanya sehingga dapat dilakukan sedini mungkin.
Proses terjadinya kehamilan dimulai dari pembuahan sel telur oleh sel sperma, yang kemudian akan berkembang menjadi ovum (bakal janin) kemudian menempel pada lapisan dinding rahim.
Namun sel telur yang telah dibuahi terkadang bisa tertanam dan tumbuh di luar dari rahim. Kondisi ini pulalah yang dinamakan hamil di luar kandungan atau kehamilan ektopik.
Kehamilan ektopik dapat terjadi pada indung telur, tuba falopi, leher rahim atau bahkan rongga perut. Kehamilan ini harus segera dihentikan baik dengan obat maupun operasi agar tidak membahayakan nyawa Ibu hamil.
Penyebab Hamil di Luar Kandungan
Hamil di luar kandungan bisa terjadi karena penyempitan tuba falopi sehingga sel telur yang telah dibuahi tertahan dan berkembang di dalam tuba falopi. Kondisi ini lebih berisiko terjadi pada wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya.
Selain itu, ada beberapa faktor dan kondisi medis lainnya yang dapat meningkatkan risiko seorang wanita mengalami kehamilan di luar kandungan, yakni:
Gejala Hamil di Luar Kandungan
Kehamilan ektopik terkadang tidak menimbulkan gejala, sehingga sering tidak disadari oleh wanita yang mengalaminya. Namun sebagian wanita tentu dapat merasakan gejala kehamilan ektopik ketika usia kandungannya sudah memasuki 4 - 12 minggu. Berikut merupakan beberapa gejala kehamilan di luar kandungan yang perlu diperhatikan:
Seiring berkembangnya usia kehamilan, kehamilan ektopik bisa mengalami komplikasi berupa perdarahan akibat pecahnya tuba falopi. Ketika hal ini terjadi, ada beberapa gejala yang dapat dirasakan wanita yang mengalaminya, diantara lain:
Hamil di luar kandungan yang sudah menimbulkan perdarahan merupakan kondisi medis darurat yang membutuhkan penanganan secepat mungkin. Oleh karena itu, Moms disarankan untuk segera mengunjungi RSIA Stella Maris bila mengalami gejala-gejala tersebut.
Risiko Hamil di Luar Kandungan
1. Pecahnya tuba falopi
Hamil di luar kandungan berisiko menyebabkan tuba falopi pecah. Komplikasi ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan dapat disertai gejala berupa nyeri hebat di bagian panggul atau perut dengan atau tanpa perdarahan hebat, pucat, lemas dan pingsan.
2. Penurunan tingkat kesuburan
Kondisi hamil di luar kandungan, terlebih yang telah terjadi berulang kali bisa menyebabkan saluran tuba falopi rusak dan tidak lagi berfungsi dengan baik. Hal ini dapat mempengaruhi kesuburan dan meningkat risiko infertilitas pada wanita.
Bila salah satu tuba falopi dalam kondisi baik, seorang wanita yang pernah mengalami hamil di luar kandungan masih memiliki peluang untuk hamil sekitar 60%.
3. Risiko hamil di luar kandungan berulang
Bila seorang wanita pernah mengalami hamil di luar kandungan sebelumnya, maka risiko untuk mengalami kembali pada kehamilan berikutnya menjadi cukup tinggi. Oleh sebab itu, Moms disarankan untuk lebih waspada saat menjalani program hamil apabila pernah mengalami riwayat hamil di luar kandungan.
4. Stres dan depresi
Mengalami kehamilan di luar kandungan memang merupakan hal yang menakutkan bagi sebagian wanita dan tak jarang menimbulkan trauma tersendiri. Kondisi ini bisa membuat wanita takut untuk hamil lagi atau stres dan khawatir karena risiko masalah kesuburan yang bisa dialaminya. Namun Moms tentu nggak perlu khawatir, sebab sebagian besar wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik masih dapat hamil kembali.
Hamil di luar kandungan tidak sepenuhnya dapat dicegah, namun kondisi ini dapat dideteksi sejak dini dengan rutin melakukan konsultasi kehamilan ke Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSIA Stella Maris. Oleh sebab itu, penting bagi Ibu hamil untuk mulai memeriksakan kandungan ke #DokterStella sejak mengetahui dirinya positif hamil.
Demi mengevaluasi kondisi kehamilan dan menentukan apakah Moms mengalami hamil di luar kandungan, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSIA Stella Maris akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan penunjang meliputi tes darah dan USG kehamilan. Setelah itu, #DokterStella dapat memberikan penanganan yang tepat.