Demam berdarah dengue (DBD) dan malaria sama-sama merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Gejala kedua penyakit ini juga relatif sama yaitu ditandai dengan demam. Walaupun sama-sama disebabkan oleh gigitan nyamuk, malaria dan demam berdarah adalah penyakit yang berbeda. Perbedaan yang paling terlihat adalah jenis nyamuk penyebabnya.
Malaria ditularkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina, sedangkan DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Karakteristik, tempat hidup dan cara penularannya juga berbeda.
Karakteristik Nyamuk Penyebab DBD dan Malaria
Karakteristik Aedes Aegypti :
Karakteristik Anopheles betina :
Gejala Malaria dan DBD
Ketika seseorang terkena penyakit Demam berdarah dengue (DBD), gejala yang terjadi dapat berupa:
Bila seseorang terkena penyakit Malaria, Gejalanya akan timbul setidaknya 10-15 hari setelah digigit nyamuk. Gejala muncul dalam tiga tahap selama 6–12 jam, yaitu :
Masa Inkubasi
Masa inkubasi adalah waktu yang diperlukan virus atau parasit untuk menginfeksi tubuh sampai menimbulkan gejala. Melansir dari Stanford Health Care, malaria memiliki masa inkubasi 7-30 hari sampai gejalanya muncul. Sedangkan DBD, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), demam ini memiliki masa inkubasi 4-10 hari setelah gigitan nyamuk.
Tips Mencegah Malaria dan DBD?
CDC merekomendasikan langkah pencegahan agar terhindar dari gigitan nyamuk. Berikut sejumlah hal yang perlu dilakukan untuk mencegah malaria dan DBD, yaitu:
Bila Stella Family memiliki gejala yang telah disebutkan, segera datang ke Stella untuk berobat ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam Stella.Untuk appointmentnya dapat dilakukan melalui WhatsApp di nomor 0811 6252 468.
Di review oleh
dr. Diana Purba, M.Ked(PD), Sp.PD
Banyak yang berpikir, rokok hanya akan membahayakan mereka yang merokok saja. Padahal, asap rokok be...
Read More
Menopause adalah hal normal yang akan dialami wanita ketika menginjak usia sekitar 45–55 tahun...
Read More