Muntah adalah kondisi saat isi perut dipaksa keluar melalui mulut. Biasanya sebelum muntah, penderitanya akan merasa mual dan diikuti kontraksi perut mendadak yang mendorong isi perut.
Saat mengatasi muntah pada anak, terkadang orang tua merasa panik, kebingungan, dan sangat khawatir, apalagi jika anak baru pertama kali mengalaminya. Padahal, penting bagi orang tua untuk bersikap tenang dan bijaksana dalam menyikapi kondisi ini.
Dalam menangani muntah pada anak, orang tua perlu mengerti terlebih dahulu apa saja hal yang mungkin menyebabkan muntah. Simak penjalasan berikut ini.
Penyebab Umum Muntah pada Anak
Bisa jadi kondisi keracunan makanan adalah hal yang paling ditakuti oleh para orang tua ketika anak muntah tanpa demam. Makanan yang mengandung bakteri akan direspon oleh saluran pencernaan dan mencoba untuk mengeluarkannya melalui muntah. Biasanya muntah karena keracunan makanan diikuti oleh rasa pusing, sakit perut, diare, dan badan lemas.
Flu perut atau gastroenteritis sering kali terjadi akibat infeksi virus atau bakteri pada sistem pencernaan. Gejalanya bisa mulai dirasakan 12–48 jam setelah anak terinfeksi. Tak hanya muntah, anak juga mungkin akan mengalami diare, mual, demam, dan kram perut. Kondisi ini biasanya tidak berlangsung lama dan tidak berbahaya.
Jika anak memiliki alergi terhadap makanan tertentu, maka anak akan muntah disertai dengan bengkak pada bibir, gatal-gatal, atau kesulitan bernapas.
Radang usus buntu atau apendisitis dapat menyebabkan muntah, demam, dan nyeri perut ulu hati. Rasa sakit ini biasanya akan bertambah parah dan berpindah ke perut bagian kanan bawah. Radang usus buntu termasuk kondisi darurat dan memerlukan perawatan medis.
Infeksi lainnya, seperti ISK, Infeksi telinga, Pneumonia, meningitis.
Cara Mengatasi Muntah pada Anak di Rumah
Berikut adalah beberapa cara mengatasi muntah pada anak yang bisa dilakukan di rumah:
Pemberian obat-obatan untuk meredakan muntah pada anak perlu disesuaikan dengan kondisi anak dan penyebabnya, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter.
Anak yang terus memuntahkan makanan atau minuman apa pun yang ditelannya, tubuhnya akan kehilangan banyak cairan dan nutrisi yang dibutuhkan. Pada kondisi ini, anak bisa mengalami dehidrasi. Dehidrasi bisa ditandai dengan berkurangnya buang air kecil, bibir dan mulut kering, lesu, urine berwarna kuning pekat, mata cekung, kedinginan, dan terlihat mengantuk.
Bila hal tersebut terjadi, segera bawa si kecil untuk konsultasi ke Dokter Spesialis Anak Stella. Untuk appointmentnya, silahkan hubungi Hotline / WhatsApp kami di 0811-6252-468 atau appointment melalui aplikasi kami di bit.ly/stellaapps .
Di review oleh
Dr.Sari Jelita,Sp.A
Banyak yang berpikir, rokok hanya akan membahayakan mereka yang merokok saja. Padahal, asap rokok be...
Read More
Menopause adalah hal normal yang akan dialami wanita ketika menginjak usia sekitar 45–55 tahun...
Read More