Kiat Menurunkan Demam Anak di Rumah
tips 4 menit baca

Kiat Menurunkan Demam Anak di Rumah

Pada umumnya ada beberapa metode untuk menurunkan demam pada anak yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah, namun Moms tetap dituntut untuk waspada dan lebih cermat dalam memantau kondisi si kecil terlebih jika demam yang dialaminya tak kunjung membaik atau malah semakin parah dan disertai gejala lainnya.

Demam pada anak memang tidak selalu berbahaya dan sebagian besar bisa mereda dan sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari, sehingga Moms tidak perlu khawatir berlebihan saat di kecil demam ya!


Mengapa Demam Muncul?

Demam sebenarnya merupakan reaksi tubuh untuk memerangi infeksi secara alami. Infeksi yang dimaksud dapat disebabkan oleh virus, bakteri maupun parasit.

Selain infeksi, demam juga dapat disebabkan oleh kondisi lain seperti penyakit autoimun, imunisasi dan kelainan otak. Namun penyebab demam selain infeksi cukup jarang terjadi.


Metode Menurunkan Demam Anak di Rumah

Nah untuk demam ringan, ada beberapa metode untuk menurunkan demam yang dapat dilakukan di rumah. Cara yang dimaksud juga sederhana dan tidak sulit.

Namun demikian, untuk menentukan apakah anak mengalami demam atau tidak, Moms wajib melakukan pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan termometer dan bukan sekadar meraba kening anak dengan tangan. Anak dikatakan mengalami demam jika suhu tubuhnya mencapai 38°C atau lebih.

Biasanya si kecil cenderung tampak lebih lemas, rewel, sering menangis, gelisah, susah tidur dan tidak mau makan atau minum saat demam. Sebagai langkah pertolongan pertama untuk menurunkan demam, coba lakukan pula beberapa langkah berikut:

  1. Berikan kompres. Cobalah untuk memberikan kompres pada tubuh anak dengan menggunakan kain yang sudah direndam di dalam air biasa atau sedikit air hangat, namun pastikan suhunya tidak terlalu dingin atau panas.
  2. Hindari baju tebal. Pilihlah baju dengan bahan yang nyaman dan tidak terlalu tebal untuk dikenakan si kecil sebab menggunakan pakaian yang tebal dapat mengakibatkan tubuhnya kepanasan dan sulit mengeluarkan panas tubuh. Jika ia merasa meriang atau kedinginan, pakaikan pula pakaian nyaman yang dapat menyerap keringat serta selimuti tubuhnya dengan selimut tipis.
  3. Berikan makanan/minuman yang cukup. Pastikan kebutuhan cairan dan nutrisi si kecil tercukupi untuk mencegahnya dari dehidrasi. Bila Moms masih memberikan ASI eksklusif, pastikan ia disusui sesering mungkin. Namun bila si kecil sudah mulai konsumsi MPASI atau makanan padat, Moms bisa melanjutkan pemberian ASI sambil memberikan cukup air putih dan pastikan air yang dikonsumsi berasal dari sumber air yang terlindungi sehingga kandungan mineral alami di dalamnya tetap terjaga.
  4. Jaga suhu ruangan. Pastikan suhu kamar tetap sejuk dan nyaman bagi si kecil. Pendingin ruangan dan kipas angin boleh dinyalakan namun pastikan suhu tidak terlalu dingin dan kipas dengan kecepatan yang rendah. Perlu diingat, hindari mengarahkan kipas angin atau AC langsung ke tubuh anak sebab dapat membuatnya merasa kedinginan.
  5. Mandikan dengan air hangat. Saat anak demam, Moms tetap diperbolehkan memandikan si kecil asalkan menggunakan air hangat. Hindari memandikannya dengan air dingin sebab bisa menyebabkan suhu tubuhnya bertambah tinggi dan membuatnya menggigil akibat kedinginan.
  6. Berikan obat pereda demam. Jika diperlukan, Moms juga dapat menggunakan obat penurun panas anak seperti penggunaan paracetamol dengan catatan dosis yang harus disesuaikan dengan usia dan berat badan anak atau sesuai dengan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat. Di luar itu, Moms tidak disarankan memberi obat lain seperti obat flu, antibiotik, obat penurun panas selain paracetamol tanpa resep Dokter Spesialis Anak RSIA Stella Maris. Perliu dicatat pula bahwa obat penurun panas paracetamol tidak disarankan untuk diberikan pada bayi berusia kurang dari 2 bulan.

Kapan Demam Anak Perlu Diwaspadai?

Jika metode-metode di atas tidak efektif untuk menurunkan demam anak, Moms dianjurkan untuk segera membawa si kecil ke Dokter Spesialis Anak RSIA Stella Maris untuk pemeriksaan lebih lanjut terlebih jika demam pada anak muncul bersamaan dengan gejala lain, seperti:

  • Tanda-tanda dehidrasi, yakni diare, muntah-muntah, bibir kering, menangis tanpa keluar air mata, tidak mau makan atau menyusu dan menjadi jarang atau tidak buang air kecil sama sekali.
  • Kejang
  • Bayi atau anak tampak sangat lemas
  • Pingsan atau lebih sering mengantuk
  • Sakit kepala berat
  • Sesak napas
  • Kulit pucat atau tampak kebiruan

Bila demam tinggi pada anak tak kunjung mereda setelah dua hari atau malah justru semakin parah, maka perlu segera diperiksakan ke Dokter Spesialis Anak RSIA Stella Maris.

Setelah menentukan penyebab demam pada anak, Dokter Spesialis Anak RSIA Stella Maris akan memberi pengobatan yang sesuai. Namun bila kondisi anak sangat lemah dan sulit dirawat di rumah, maka dianjurkan untuk dirawat di RSIA Stella Maris guna memantau kondisinya dan memberi pengobatan yang tepat.

Artikel Lain

Bagaimana Sebaiknya Menyikapi Batuk pada Anak?
tips

Bagaimana Sebaiknya Menyikapi Batuk pada Anak?

Masa pancaroba atau masa pergantian musim memang menyebabkan banyak orang batuk tidak hanya pada ora...

Read More
Tips Merawat Bayi di Rumah
tips

Tips Merawat Bayi di Rumah

Moms and Dads, Anak merupakan Karunia Tuhan yang terbesar yang dititipkan Nya ke kehidupan kita. Ten...

Read More